Produk kerajinan berbahan kulit ikan bernilai pasar tinggi karena memiliki karakteristik unik menarik yang memberi kesan berbeda dengan produk berbahan kulit ruminansia maupun reptilian. Bila sudah disamak, mutu dan kekuatannya bisa menyamai kulit hewan lain.
Tetapi kulit ikan mudah sekali rusak sehingga perlu penanganan cermat dan kondisi yang baik sebelum dan selama penyamakan agar mutu hasilnya terjamin. Kesegaran kulit ikan yang akan disamak harus prima, diolah segera setelah dilepaskan dari tubuh ikan. Cara pelepasan tersebut juga harus ditangani dengan baik. Selain langkah-langkah penyamakan yang umum, penyesuaian perlakuan perlu dikembangkan sesuai jenis ikan yang kulitnya ditangani.
Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan telah merancang perlakuan dalam proses penyamakan kulit ikan tuna sehingga hasilnya setara dengan kulit sapi tersamak. Ada 10 tahap proses penyamakan yang dilakukan, yakni sebagai berikut.
1. Preparasi kulit tuna: Kulit disortasi berdasarkan kesegaran, kerusakan, luas, ketebalan, lalu dicuci dan dibersihkan dari sisa-sisa daging dan kotoran.
2. Pengapuran: Kulit direndam dalam larutan kapur dengan rasio 500% air, 3% Na2S dan 3% Ca(OH)2 selama 20-24 jam.
3. Pembuangan kapur: Kulit dimasukkan dalam drum putar berisi larutan dengan rasio 500% air dan 0,5% (NH4)2SO4, diputar selama 1 jam. Kemudian diputar lagi dalam drum putar berisi 1%, 2% dan 3% enzimoropon, masing-masing selama 1, 1,5 dan 2 jam. Sesudah itu kulit direndam dalam drum putar berisi larutan mengandung 5% H2O2 selama 10-20 jam. Selanjutnya kulit dicuci dengan larutan 500% air dan 75% NaCl selama 30 menit.
1 komentar:
Ok bro kita sama2 pecinta laut krn negara kita merupakan kepulauan ,mari kita tingkatkan promosi,iklan untuk kelautan.....tp ngomong2 blog u kok bagus amat ...gimana cara setingnya bro.
Posting Komentar